Tulisan blog ini adalah pendapat pribadi penulis dan ada beberapa yang diambil dari referensi yang sudah ada di internet

Faktor Penentu dalam Kesebandingan

Untuk menetapkan tingkat kesebandingan dari sesuatu pembanding yang sesungguhnya dan kemudian membuat penyesuaian-penyesuaian yang tepat untuk membentuk suatu kondisi wajar, maka perlu untuk membandingkan atribut dari transaksi-transaksi dan/atau perusahaan yang nantinya akan mempengaruhi kondisi-kondisi yang dapat disebut sebagai kesepakatan yang wajar. Atribut-atribut penting tersebut termasuk karakteristik dari barang atau jasa yang diserahkan, fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh pihak-pihak yang berhubungan (dengan mempertimbangkan aset-aset yang digunakan dan resiko-resiko yang diasumsikan melekat pada masing-masing fungsi), syarat-syarat kontrak, kondisi ekonomi dari pihak-pihak berhubungan dan strategi bisnis yang ingin dicapai oleh pihak-pihak yang berhubungan.


Sejauh mana tiap-tiap faktor berikut ini mempengaruhi penentuan suatu kesebandingan, akan bergantung pada sifat dasar dari transaksi antar pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan metode harga yang digunakan. Faktor-faktor tersebut akan didiskusikan lebih lanjut dibawah ini.

1. Karakteristik dari barang dan jasa

Kemiripan atau persamaan dalam karakteristik produk lebih relevan ketika membandingkan harga dibandingkan profit margin antara transaksi yang mempunyai hubungan istimewa dan transaksi yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Perbandingan dari karakteristik produk dan jasa akan dilakukan secara mendalam pada saat aplikasi dari Metode Comparable Uncontrolled Price (CUP) daripada metode yang lain. Karakteristik yang dibandingkan harus termasuk :

a. Tampilan fisik, kualitas, dan jumlah dari persediaan barang,
b. Dalam pemberian jasa, sifat dan batas dari jasa; dan
c. Dalam hal barang tak berwujud, bentuk dari suatu transaksi dan tipe dari barang.

2. Fungsi Yang Dilaksanakan

Suatu analisis fungsional harus selalu dilakukan menentukan kesebandingan suatu transaksi.  Analisis fungsional meliputi penentuan bagaimana fungsi, aktiva (termasuk aktiva tidak berwujud) dan resiko usaha, dibagi diantara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu transaksi yang sedang diteliti.  Fungsi yang yang perlu diperbandingkan meliputi desain, pembuatan, pemasaran, distribusi serta riset dan pengembangan (R&D) suatu produk dilakukan. Dalam membandingkan beberapa fungsi tersebut, pertumbuhan aset (misalnya : pabrik dan mesin)  sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dari beberapa aset-aset tersebut (misalnya umur dan nilai pasar), dan penggunaan harta tidak berwujud juga harus diperhatikan. Jenis suatu resiko juga harus dipertimbangkan termasuk resiko pasar, resiko finansial termasuk resiko nilai tukar dan resiko terkait dengan keberhasilan serta kegagalan dari penelitian dan pengembangan (R&D) yang dilakukan oleh perusahaan multinasional. Analisis fungsional itu sendiri tidak menentukan hasil kewajaran dari sebuah transaksi yang dikendalikan tetapi sebaliknya harus menjadi format dasar untuk mengidentifikasi pembanding.

Dalam membuat analisis fungsi, aset dan analisis resiko perlu mendapatkan perhatian khusus untuk pertimbangan sebagai berikut :

  1. Harga dipengaruhi oleh fungsi yang dilaksanakan, aset yang digunakan dan asumsi resiko yang ditanggung
  2. Mengidentifikasikan dan membandingkan fungsi ekonomi yang signifikan dan siapa yang melaksanakannya
  3. Nilai dari suatu fungsi berdasarkan kepada kepentingan ekonomi, mungkin juga dengan melihat pertumbuhan aset
  4. Membandingkan resiko dengan melihat asumsi resiko dan hasil yang diharapkan kembali
  5. Resiko-resiko dipengaruhi oleh pelaksanaan bermacam-macam fungsi misalnya apakah distributor berlaku sebagai pemilik atau sebagai agen
  6. Memeriksa apakah resiko sesuai dengan subtansi ekonomi dan dimana kemampuan untuk mengawasi dan mengatur resiko yang sebenarnya tidak ada.
3. Syarat-syarat berdasarkan kontrak

Suatu analisis dari syarat-syarat kontrak merupakan salah satu bagian dari analisis fungsional. Pengalokasian tanggung jawab, resiko dan keuntungan antara perusahaan normalnya dijelaskan dalam persetujuan kontrak. Syarat dan kondisi suatu kontrak mungkin mempengaruhi harga atau marjin termasuk syarat-syarat kredit atau pembayaran, jumlah penjualan atau pembelian, syarat-syarat surat garansi dan lain-lain. Permbanding harus di diletakkan kedalam perkiraan bagaimana peraturan dari pihak asosiasi sesuai dengan syarat yang berlaku dalam kontrak; untuk mengetahui seperti apa syarat-syarat dan kondisi sebelumnya akan memnpengaruhi transaksi yang dibuat antara pihak-pihak yang indipenden.

Dalam membuat analisis syarat-syarat suatu kontrak, perlu diberikan perhatian khusus pada pertimbangan-pertimbangan berikut ini :
  1. Lihat bagaimana pembagian terhadap resiko, keuntungan, dan tanggung jawab
  2. Analisis syarat-syarat, apakah tertulis atau secara lisan, eksplisit atau dinyatakan secara langsung
  3. Pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa tersebut akan saling  mematuhi persyaratan satu sama lain dan akan merubahnya jika hanya pada kondisi luar biasa.
  4. Lihat apakah pada pengawasan terjadi suatu situasi dimana fungsi pengawasan dalam menjaga pelaksanaan syarat-syarat menjadi berkurang.
4. Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi dapat mempengaruhi perubahan harga atau keuntungan yang diterima dari transaksi yang dikendalikan dan tidak dikendalikan, termasuk  lokasi geografis dari suatu pasar, besarnya pasar, kemampuan dari barang dan jasa pengganti, tingkat intervensi pemerintah misalnya apakah  barang yang diperbandingkan merupakan harga yang dikendalikan  dan waktu dari terjadinya transaksi.

Dalam membuat analisis keadaan ekonomi, perlu diberikan perhatian khusus pada pertimbangan-pertimbangan berikut ini :

  1. Identifikasi geografis pasar yang dihubungkan dengan transaksi : perubahan harga bersebrangan dengan pasar yang berbeda meskipun dengan produk yang sama
  2. Hal-hal yang perlu untuk di bandingkan dengan pasar yang serupa, atau bisa juga kepada material yang berbeda
  3. Tipe dari faktor-faktor yang dipertimbangkan, seperti lokasi, ukuran, posisi persaingan, tingkat penawaran dan permintaan, peraturan dan biaya lokal dan lain-lain.

5. Strategi Bisnis

Strategi bisnis merupakan hal relevan dalam menetapkan perbandingan termasuk inovasi dan pengembangan produk baru, tingkatan dari diversifikasi, sistem penetrasi pasar, pemilihan saluran distribusi dan tingkatan pasar dan lokasi. Dalam sebuah analisis kesebandingan, mungkin dibutuhkan analisis untuk melihat apakah perusahaan yang independen dalam posisinya sebagai wajib pajak akan menggunakan strategi ini dan jika ya, apa imbalan yang diharapkan.

Dalam membuat analisis strategi bisnis, perlu diberikan perhatian khusus pada pertimbangan-pertimbangan berikut ini :

  1. Untuk mempertimbangkan perbandingan yang sebenarnya dan menentukan sudut pandang dari entitas hukum yang terpisah dan bukan bagian dari perusahaan multinasional
  2. Sistem penetrasi pasar mungkin sekarang ini dikorbankan untuk mengantisipasi keuntungan
  3. Apa yang akan terjadi jika antisipasi keuntungan dalam keadaan yang sebenarnya
  4. Evaluasi posisi secara kritis untuk melihat apakah strategi yang digunakan sudah sesuai, misalnya apakah telah konsisten terhadap kebiasaan-kebiasaan dan lihat apa yang menyebabkan biaya-biaya dan apakah diharapkan dapat menuai hasil
  5. Akankah perusahaan independen harus masuk kedalam bagian dalam posisi pertama dan akankah mereka harus terus melanjutkan setelah pengantisipasian keuntungan sudah tidak material lagi.
Sumber : KONSEP DASAR DALAM TRANSFER PRICING oleh E. Sianipar